Agama tampaknya telah menjadi kesalehan eskapitis yang membiarkan dirinya menjadi simbol yang bisu bahkan acuh terhadap kemungkaran sosial yang terus berlangsung. Semestinya agama mengambil prakasa untuk mempertanyakan keadaan sosial ekonomi yang timpang tidak hanya bentuk menanamkan kesalehan ritual, tapi yang lebih penting dari itu yaitu mewujudkan kesalehan sosial yang mampu membongkar proseā¦