Al-Muwafaqat adalah karya monumental dari Al-Syatihibi. Para ulama seperti Syaikh Muhammad 'Abduh (1849-1905) menganjurkan para intelektual muslim untuk menjadikan al-Muwafaqat sebagai rujukan untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang filsafat hukum islam.
Membaca sejarah nenek moyang adalah suatu hal yang meninggalkan kesan yang mendalami dijiwa kita, apalagi jika kita membacanya dengan rasa cinta.
Buku ini mengandungi 7 bagian dan fasal-fasal masing-masing membincangkan dari hal fakta - fakta penting dari sejarah perkembangan umat islam sejak zaman jahiliah hingga ke zaman terdekat dengan hayat pengarang,suatu penelitian yang menyeluruh yang berliku dalam sejarah perkembangan umat Islam pada zaman kemajuannya dan keruntuhannya.
Buku yang sedang anda hadapi ini adalah merupakan gabungan dari dua buah karya Hamka yang dikarangnya pada tahun-tahun lima puluhan.
Buku Sejarah Umat Islam adalah sebuah tulisan yang mengagumkan dari seorang ulama fenomenal yang kerap dipanggil Buya Hamka. Perbendaharaan ilmunya yang luas serta kecintaannya yang mendalam terhadap islam membuat setiap goresan tangan yang tertuang di buku ini begitu sarat dengan hal-hal yang sanggup menguguncangkan imajinasi dan hati pembaca untuk meresapi dsn merenungi isi buku ini.
''Cinta adalah jiwa. Antara cinta yang sejati dan jiwa tak dapat dipisahkan, cinta maupun merdeka sebagaimana jiwa. ia tidak memperbedakan antara derajat dan bangsa, kaya dan miskin, mulia dan papa.''
'' Pergantungan jiwaku, Zainuddin. ke mana langit tempatku bernaung setekah engkau hilang pula dariku, Zainuddin. Apalah artinya hidup ini bagiku kalau engkau pun telah memupus namaku dari hatimu.''
Ahli filsafat menamainya ontologie (ilmu yang tentang ada), atau metafisika (yang di balik tabir kenyataan). Maka terbagi dualah manusia -manusia utama di dalam mencari yang ada itu. satu dengan jalan fikiran, dengan bertukis kepada ilmu-ilmu pasti, manthik dan sebagainya. dan satu lagi dengan jalan perasaan, dengan jalan zauq. berkat kesungguhan hatinya, sementara golopngan yang pertama masih …