Para pemikir Islam selalu berupaya untuk memahami konteks historis dari pewahyuan ALqur'an, dan berbagai institusi Islam yang muncul sepanjang sejarah. Mereka juga berupaya menggagas tradisi Islam modern yang tidak terbelenggu komponen - komponen masa lalu. Mereka selalu memperjuangkan iklim religiositas yang membebaskan dan manusiawi.
Anggapan yang terlanjur salah di kalangan sementara akademis bhwa Al-Ghazali mengabaikan dimensi rasional-filosofis dan lebih menekankan dimensi etis-sufistik dalam pemikirannya perlu diluruskan secara proporsional. Hal ini sekurang-kurangnya dapat menundukkan klaim yang tidak proporsional bahwa Al-Ghazali merupakan pionir masa jumud di kalangan umat islam.""