Psikologi Agama merupakan disiplin ilmu yang otonom, oleh karena itu ia memiliki ruang lingkup pembahasan tersendiri yang dibedakan dari disiplin ilmu yang mempelajari masalah agama lainnya. ia mempelajari dan meneliti fungsi-fungsi jiwa yang memantul dan memperlihatkan diri dari dalam perilaku dalam kaitannya dengan kesadaran dan pengalaman agama manusia.
Sebagaimana telah diketahui bahwa psikologi agama sebagai salah satu cabang psikologi merupakan ilmu terapan.
Psikologi Agama merangkum dua bidang kajian yang berbeda, yaitu Psikologi dan Agama.
Akhir abad ke 19, psikologi telah menjadi alat kajian agama terutama di dalam menjelaskan dan memahami cara- cara bertingkah laku, berpikir dan mengemukakan perasaan di dalam beragama. Kecenderungan tersebut ternyata kian meningkat pada akhir abad ini, karena ternyata psikologi agama sangat membantu di dalam memahami masalah-masalah kontemporer yang mencuat di bidang keagamaan.